Pandemi virus corona yang melanda dunia membuat hampir seluruh sektor ekonomi hancur total. Salah satu sektor ekonomi yang sangat turun drastis adalah industri pariwisata. Di Indonesia khususnya Jawa Timur, virus covid-19 bisa dibilang sebagai mimpi buruk bagi mereka pemilik dan pegawai tempat-tempat wisata. Bagaimana tidak? Hampir seluruh tempat wisata di Jawa Timur harus merugi akibat pandemi yang tak kunjung membaik ini. Tidak hanya itu saja, masih banyak dampak lain yang harus dihadapi para pengelola tempat wisata. Berikut ini beberapa dampak covid-19 terhadap sektor wisata Jawa Timur.
Dampak Besar Covid-19 Terhadap Sektor Wisata Jawa Timur. Apa Saja? Simak Penjelasan Berikut.
- Penutupan Tempat Wisata
Virus corona yang masuk pada awal-awal tahun 2020 di Indonesia memang cukup mengejutkan, mulanya virus ini baru menjangkit 3 orang, namun semakin hari orang yang terjangkit semakin banyak jumlahnya. Hal ini mengharuskan pemerintah terpaksa menutup semua tempat yang menimbulkan keramaian agar mengurangi penyebaran virus ini, salah satu tempat yang ditutup adalah tempat wisata. Bukan hanya satu atau dua saja tempat wisata Jawa Timur yang ditutup, namun semua tempat, mulai dari jalur pendakian gunung, pantai-pantai, taman wisata, museum daerah, dan objek wisata lainnya.
- Penurunan Jumlah Wisatawan
Siapa yang menduga bahwa pandemi covid-19 akan membuat pemerintah menerapkan sistem PSBB yang dimana beberapa sektor ekonomi salah satunya sektor wisata harus di tutup sementara. Hal ini tentu mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah wisatawan. Sebagai contoh wisata di Telaga Sarangan, tempat wisata yang biasanya selalu di padat pengunjung saat weekdays ataupun weekend ini, selama PSBB tidak ada lagi terlihat aktifitas pengunjung, bahkan bisa dikatakan tempat wisata ini kehilangan 100% pengunjungnya.
- Kerugian Materi
Dengan adanya penutupan tempat wisata tentu tidak ada lagi pengunjung yang akan datang. Hal ini tentu akan menyebabkan kerugian materi bagi pemilik dan pengelola tempat. Padahal mereka harus bertanggung jawab kepada perawatan fasilitas tempat wisata tersebut. Salah satu tempat wisata Jawa Timur yang sangat merugi adalah Kebun Binatang Surabaya (KBS), biasanya pengelola KBS bisa mendapat keuntungan yang besar terutama saat weekend. Namun, selama penutupan tempat yang sedang diberlakukan, tidak ada lagi pemasukan yang didapat.
Walaupun begitu, KBS tetap melakukan perawatan dan pemberian pakan terhadap hewan-hewan disana dengan baik. Tidak ada pengurangan jatah pakan atau vitamin. Bahkan pengelola memberikan tambahan suplemen agar hewan-hewan selalu dalam kondisi yang fit.
- PHK
Di masa pandemi virus corona kondisi pemasukan tempat wisata tidak ada sama sekali. Tak heran jika banyak pengelola tempat wisata memilih untuk mengurangi jumlah karyawan yang bekerja karena takut pengelola tidak bisa membayar di kemudian hari, terlebih lagi belum dapat dipastikan kapan sektor pariwisata akan normal seperti biasanya.
Salah satu tempat wisata Jawa Timur yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya adalah Jatim Park. Disana terdapat puluhan karyawan yang terpaksa di PHK karena penutupan lokasi wisata yang sedang berlaku.
Demikianlah beberapa dampak covid-19 terhadap sektor wisata Jawa Timur. Saat ini, pemerintah sudah mulai mengijinkan sektor wisata untuk buka, tentunya ini adalah kabar gembira bagi para pengelola tempat wisata. Banyak pengelola menyambut baik kabar ini dengan mulai menyiapkan fasilitas penunjang protokol kesehatan yang menjadi syarat wajib di bukanya tempat wisata.