Setiap kali berwisata ke suatu tempat, pasti yang Anda cari pertama kali adalah ikon atau landmark tempat tersebut. Nah, di Jambi, ada ikon wisata baru yang dibuka pada 2015 lalu! Namanya Gentala Arasy. Jika Anda berkunjung ke kota ini, tak ada salahnya untuk mampir sejenak sembari menikmati indahnya Sungai Batanghari di sisinya.
Sejarah
Gentala Arasy sebenarnya dibangun untuk mendongkrak pariwisata kota Jambi. Arti nama Gentala Arasy sendiri bisa ditafsirkan sebagai lonceng pengatur waktu yang menjulang tinggi. Sesuai dengan namanya, Gentala Arasy memang mempunyai menara tinggi yang dapat dilihat dari kejauhan dan menyerupai sebuah menara masjid.
Nama Gentala Arasy sendiri merupakan singkatan dari Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayuti yang diberikan oleh seorang budayawan asal Jambi bernama H. Junaidi T. Noor. Nama ini diberikan untuk mengenang mantan Gubernur Jambi yang berasal dari Kota Jambi Seberang.
Jembatan Gentala Arasy
Jembatan Gentala Arasy Jambi memiliki panjang sekitar 532 meter dengan lebar sekitar 4,5 meter. Jembatan ini menghubungkan Taman Tangga Raja Ancol dan Menara Gentala Arasy di Sekoja.
Jembatan Gentala Arasy ini dibangun dengan kabel penahan yang ditopang dua buah tiang pancang setinggi 60 meter. Pada malam hari tiang pancang ini akan terlihat lebih indah karena warna-warni lampu yang menyorotnya.
Dari atas Jembatan ini, Anda bisa menyaksikan Sungai Batanghari yang berada di sampingnya. Anda juga akan menjumpai perahu-perahu kecil di sekitar sana, serta banyak tempat makan yang mungkin cocok untuk lidah Anda.
Menara dan Museum Gentala Arasy
Jika Paris terkenal dengan Eiffel-nya, Kuala Lumpur dengan Menara kembar, maka Jambi bisa jadi terkenal karena menara ini. Menara setinggi 80 meter berwarna hijau dan kuning ini terletak tepat di depan Jembatan Gentala Arasy.
Jika merujuk pada arti kata Gentala Arasy, tempat ini adalah yang dimaksudkan. Di puncak menara ini terdapat jam besar yang akan mengingatkan Anda pada jam di London. Di lantai dasar Menara ini, ada sebuah museum yang berisi Mushaf Al Quran terbesar dengan ukuran 180 x 170 cm serta berbagai informasi mengenai sejarah perkembangan islam di Jambi.
Selain bisa menikmati wisata sejarah islam di Gentala Arasy ini, Anda juga bisa menikmati beragam jenis makanan di sini. Tak jauh dari Gentala Arasy, ada banyak tempat makan yang bisa Anda kunjungi. Tinggal pilih saja. Dengan begitu, sekali mendayung dua tiga pulau terlampau. Bisa wisata sejarah sekaligus kuliner juga!