Penyebab dan Cara Mengatasi Gejala Usus Buntu

  • Whatsapp

Pada kesempatan kali ini kita coba sampaikan info kesehatan terkait dengan penyebab dan cara Mengatasi gejala usus buntu. Sebagai pengetahuan dasar, Usus buntu atau yang dalam istilah medis disebut appendix, adalah suatu organ kecil yang menempel pada usus besar dan berada di bagian perut bawah sebelah kanan. Dinamakan usus buntu karena bagian usus ini tidak dapat dilewati oleh makanan. Seperti halnya tulang ekor, usus buntu atau appendix adalah organ sisa evolusi manusia yang belum banyak diketahui fungsinya. Hasil penelitian dan studi menunjukkan bahwa usus buntu tidak berperan dalam sistem pencernaan manusia melainkan berperan dalam membantu fungsi sistem kekebalan tubuh.

Usus buntu dapat mengalami infeksi dan peradangan yang disebut dengan apendisitis. Masyarakat biasa menyebutnya sebagai penyakit usus buntu. Usus buntu yang terinfeksi akan membengkak dan menyebabkan rasa nyeri (disertai dengan rasa terbakar) yang teramat sangat pada bagian perut.

Usus buntu biasanya diderita oleh pria dan wanita dengan rentang usia 10-30 tahun, akan tetapi pria cenderung lebih beresiko mengalami penyakit ini. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan pengobatan rutin, namun apabila sudah terlalu parah dan organ telah rusak, maka usus buntu akan diangkat dengan cara operasi.

Penyebab usus buntu

Usus buntu sebenarnya adalah infeksi pada organ appendix yang disebabkan karena beberapa faktor diantaranya adalah :

  1. Pola makan yang tidak sehat

Pola makan yang tidak sehat mempengaruhi kerja saluran pencernaan dan memicu masuknya bakteri dan penyakit ke dalam tubuh.

  1. Sering menunda waktu makan

Seringnya menunda waktu makan bisa mengakibatkan lambung kosong dan mengeluarkan asam lambung berlebih. Hal ini berbahaya bagi kesehatan lambung dan organ pencernaan lainnya seperti usus.

  1. Infeksi bakteri

Bakteri pathogen yang masuk melalui saluran pencernaan dapat menyebabkan infeksi pada usus. Jenis bakteri yang menyebabkan penyakit usus buntu adalah E.coli dan salmonella. Bakteri tersebut akan memakan sisa makanan yang lewat dalam saluran pencernaan dan meninggalkan residu dalam usus buntu yang berdinding tipis. Residu atau kotoran yang disebabkan oleh bakteri ini lama kelamaan akan menyebabkan iritasi pada usus.

  1. Terlalu sering makan makanan pedas dan asam

Makanan yang terlalu pedas atau asam dapat menyebabkan iritasi usus dan diare. Pada saat makanan pedas masuk ke saluran pencernaan, tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan dan menyebabkan diare.

  1. Kurangnya konsumsi serat

Pola makan yang kurang serat dapat berakibat pada kesehatan organ pencernaan. Serat berfungsi untuk melancarkan proses pencernaan dan berperan dalam pembentukan feses. Kekurangan serat dapat menyebabkan sembelit dan gangguan pergerakan sisa makanan yang berakibat tersumbatnya usus buntu. Usus buntu yang tersumbat bisa mengalami infeksi.

Gejala usus buntu

Gejala utama yang biasanya dialami oleh pasien adalah rasa sakit pada bagian perut kanan bawah. Rasa sakit itu akan menjalar ke perut tengah dan menimbulkan rasa terbakar dan bertahan selama beberapa jam kemudian menghilang. Beberapa gejala yang merupakan tanda seseorang mengalami penyakit usus buntu adalah sebagai berikut :

  1. Nyeri perut

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa gejala utama penyakit usus buntu adalah nyeri perut. Pada saat organ terinfeksi, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan suatu protein yang disebut histamin. Histamin inilah yang menyebabkan rasa sakit pada perut. Nyeri perut pada pasien usus buntu sering disalah artikan sebagai nyeri lambung atau nyeri menstruasi.

  1. Perut membengkak

Pada penderita usus buntu perut akan membengkak. Hal ini dikarenakan adanya akumulasi gas yang dihasilkan oleh sistem pencernaan yang tersumbat dan tidak dapat dikeluarkan. Perut yang membengkak juga merupakan komplikasi dari membesarnya organ hati yang berperan dalam proses detoksifikasi.

  1. Diare

Gejala diare ditandai dengan feses atau tinja yang cair. Biasanya jika seseorang menderita diare maka itu merupakan tanda bahwa orang tersebut mengalami masalah pada sistem pencernaannya. Pada saat terjadi infeksi pada usus buntu, usus besar akan kehilangan kemampuan untuk menyerap kembali cairan dalam sisa makanan sehingga tinja menjadi cair.

  1. Mual dan Muntah

Pada saat organ usus buntu terinfeksi oleh bakteri, organ hati yang berfungsi dalam proses detoksifikasi atau penawar racun akan membengkak dan menekan lambung. Kondisi lambung yang tertekan hati akan menyebabkan penderita merasa mual. Jika kadar asam lambung cukup tinggi maka penderita juga akan memuntahkan isi perutnya.

  1. Sulit buang gas

Pada saat terjadi ketidakberesan dalam sistem pencernaan seperti halnya infeksi pada usus buntu, tubuh akan mengalami kesulitan dalam mengeluarkan gas sisa pencernaan atau dalam istilah medisnya disebut dengan flatulensi. Biasanya masyarakan menganggap perut kembung dan sulit buang gas disebabkan oleh masuk angin, padahal bisa jadi sulit buang gas merupakan tanda adanya penyakit usus buntu.

  1. Konstipasi

Konstipasi atau sulit buang air besar adalah salah satu gejala penyakit usus buntu. Jika seseorang mengalami konstipasi, ia tidak bisa buang air besar secara teratur atau bahkan tidak bisa sama sekali. Hal ini terjadi karena pada saat usus buntu terinfeksi, usus besar tidak dapat melakukan proses defekasi atau pengeluaran feses secara normal.

  1. Demam

Tubuh manusia akan bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di dalamnya termasuk saat terjadi peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Demam dapat terjadi karena sistem kekebalan melepaskan sel pirogen untuk meningkatkan suhu tubuh, dimana peningkatan suhu tubuh ini bertujuan untuk membunuh bakteri di dalam tubuh. Demam pada penderita usus buntu biasanya akan terjadi tidak lama setelah bakteri menginfeksi usus buntu.

  1. Kehilangan nafsu makan

Berbagai gejala yang muncul dan menggangu fungsi pencernaan seperti rasa mual, muntah dan peruh kembung akan berpengaruh terhadap nafsu makan seseorang. Penderita usus buntu akan merasa kesulitan untuk mengkonsumsi makanan normal sehingga memerlukan asupan makanan yang bertekstur lebih halus.

Pencegahan dan penanganan usus buntu

Meskipun belum ada cara pasti yang terbukti secara efektif dan ilmiah, cara-cara dibawah ini bisa dilakukan untuk mencegah masuknya timbulnya infeksi pada usus buntu

  1. Konsumsi makanan yang sehat dan kaya serat

Serat dapat membantu proses pencernaan dalam tubuh dan meningkatkan jumlah bakteri baik yang tinggal di usus besar manusia. Bakteri baik ini nantinya bisa menekan jumlah bakteri penyebab penyakit dan membantu sistem kekebalan untuk mengeliminasinya dari dalam tubuh.

  1. Hindari mengkonsumsi makanan yang pedas dan terlalu asam

Makanan yang terlalu pedas atau asam dapat memicu terjadinya infeksi dalam saluran pencernaan dan menyebabkan diare maupun usus buntu.

  1. Hindari minum alkohol

Sebaiknya tidak mengkonsumsi minuman yang mengandung gas dan alkohol karena dapat merusak struktur dinding usus dan saluran pencernaan lainnya. Perbanyak konsumsi air putih ( 8 gelas sehari ) itu akan membantu pencernaan anda berlangsung lebih optimal

  1. Lakukan pemeriksaan ke dokter

Jika merasakan nyeri perut yang hebat disertai dengan mual, muntah dan deman segera kunjungi dokter dan mintalah dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jika dokter memastikan diagnosa bahwa anda menderita usus buntu mintalah penanganan yang tepat. Biasanya jika sudah terlanjur parah, dokter akan menyarankan operasi.

Demikian penjelasan tentang gejala usus buntu dan pencegahannya. Penyakit usus buntu ini biasanya diakibatkan karena kurangnya menjaga asupan makanan yang sehat. Oleh sebab itu, tingkatkan pola makan yang sehat agar terhindari dari berbagai penyakit, termasuk penyakit usus buntu.

Related posts